Beranda | Artikel
Al-Isyq (Penyakit Cinta) Menutup Semua Aib Pujaan Hati
Jumat, 14 Februari 2014

Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah rahimahullah berkata,

هويتك إذ عينى عليها غشاوة … فلما انجلت قطعت نفسي ألومها

“Kecintaanku kepadamu menutup mataku
Namun ketika terlepas cintaku, semua aibmu menampakkan diri
[1]

awalnya saling memainkan sandiwara cinta tak halal saja. setelah sekian tidak lama dan bosan, baru nampak belangnya…
ketika di AWAL

“tolong datang berikan dunk, pengen ditemani belanja” (wuuzzz,5-10 menit tiba)
SEKARANG:
“papa temani belanja yuk”, (jawaban: belanja aja ndiri… sibuk niii)

ATAU, DAHULU:
“yankku, gunung akan kudaki, selat kan kusebrangi, jikalau kangen”
SEKARANG:
“kok ga pernah sms lagi sih?”
“brisik amat ni HaPe sih, gue lagi ada gebetan baru ni (selingkuh)”

Yang terlihat darinya hanya yang baik-baik saja, seakan-akan dunianya dipenuhi dengan bayang semu kebaikan pujaan hati. Setelah lama berlalu masa, setelah jemu melanda, setelah habis sari pati bunga dihisap, barulah ia menyesal
Abul Abbas Al-Hamawi rahimahullah Menjelaskan mengenai Al-‘isyq,

عَشِقَ عَشَقًا مِنْ بَابِ تَعِبَوَالِاسْمُ الْعِشْقُ بِالْكَسْرِ قَالَ ابْنُ فَارِسٍ الْعِشْقُ الْإِغْرَامُ بِالنِّسَاءِ وَالْعِشْقُ الْإِفْرَاطُ فِي الْمَحَبَّةِ رَجُلٌ عَاشِقٌ وَامْرَأَةٌ عَاشِقٌ أَيْضًا.

“Al-’isyq dengan kata kerja ‘asyiqo-‘asyaqon dari bab tasrif tabi’a, menggunakan kasroh
Berkata Ibnu Al-Faris rahimahullah berkata:
“al-’isyq adalah memuja/ menggemari wanita, berlebih-lebihan dalam cinta, istilah untuk laki-laki dan juga wanita.”
[2]

semoga yang terjangkit penyakit ini bisa sembuh dan semoga yang belum tidak akan pernah terjangkiti.

 

@Pogung Kidul, Yogyakarta Tercinta

Penyusun:  Raehanul Bahraen

Artikel www.muslimafiyah.com

 

silahkan like fanspage FB , subscribe facebook dan   follow twitter

 


[1] Al-Jawabul Kaafi 214, Darul Ma’rifah, cetakan pertama, Asy-Syamilah

[2] Al-Misbah Al-Munir 2/412, Maktabah ‘ilmiyah, Beirut, Asy-Syamilah

 


Artikel asli: https://muslimafiyah.com/al-isyq-penyakit-cinta-menutup-semua-aib-pujaan-hati.html